Pelabuhan Pendaratan Kapal Tangkap Ikan di Bualemo B Berfungsi Ganda

​SulTeng – Pelabuhan pendaratan kapal tangkap ikan, di Desa Bualemo B, Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, sejak Tahun 2015 – 2016, telah berfunsi ganda.

Ada dua kapal penumpang dengan bobot muatan penumpang dan barang, sekitar 300 – 400 GT, berlabuh di kawasan pelabuhan tersebut.

Kebutuhan berlayar warga di kecamatan Bualemo dan kecamatan lainnya di daerah itu semakin meningkat, sejak 5 tahun terakhir.

Perjalanan moda transportasi darat menuju Pelabuhan Fery di Kecamatan Pagimana dibilang jauh. Selain jarak tempuh hingga 4-5 jam, berdampak pada ongkos muatan dan perjalanan.

Pelabuhan perikanan di Bualemo B jadi pilihan, sebagai jembatan penyeberangan alternatif, untuk berangkat kepulau lain, atau ke Provinsi lain yang berdekatan, yaitu Gorontalo.

Limpahan hasil bumi serta kebutuhan bepergian, maka pesisir pantai Bualemo B, sangat berpotensi untuk segera dikembangkan, atau setidaknya ada dermaga baru untuk berlabunya kapal penumpang dan barang.

Kepala Desa Bualemo B, Hendrik Lakoro, kepada media ini pekan lalu, menjelaskan banyak hal, tentang keberada pelabuhan yang dibangun dengan dana APBN pada beberapa tahun lalu.

“Memang pelabuhan itu untuk berlabunya kapal tangkap, namun sudah 2 tahun bertambah aktifitas lain di sana. Diantaranya, ada kegiatan bongkar muat barang, dan naik turun penumpang dari-dan ke daerah lain,” ungkap Hendrik.

Meski demikian, kondisi dermaga pelabuhan itu, sudah rusak dan hampir tidak layak digunakan.

Bangunan laut itu, ada di alur pecahan ombak. Mestinya kata Hendrik, dermaga tersebut berdiri di dekat dasar laut kedalaman curam, yang jaraknya hanya sekitar 200 meter dari tepi laut surut-minimal, atau dari posisi dermaga pendaratan kapal tangkap yang ada sekarang.

“Biar pecahan ombak ke tepian pantai, tidak menghantam dermaga,” tutur Hendrik.

Imbasnya dua kapal penumpang dan barang, yang bergantian datang dan pergi dalam setiap pekan, tak bisa rapat di dermaga itu.

Tahun kemarin 2016, kata Hendrik Lakoro, pihak Otoritas Pelabuhan, atau Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Palu – Provinsi Sulawesi Tengah, melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Pagimana, telah melakukan survei di kawasan pelabuhan itu.

“Tapi sampai sekarang belum ada realisasi, di tengah kebutuhan yang semakin mendesak,” pungkas Kepala Desa Bualemo B, Hendrik Lakoro.

Pemuda kampung setiap kali, selalu giat membantu untuk mengantar penumpang yang akan pergi menggunakan kapal yang berlabu di jarak 200 meter dari pelabuhan pendaratan kapal tangkap.

“Kami hanya sekedar membantu penumpang. Kalau ada upah jasa dari penumpang dan pengantar, kami terima dengan ikhlas buat beli BBM, dan sisanya dibagi ke anak buah untuk belanja kebutuhan,” kata Misran Jawaba, alias Cacu, salah satu anggota Pemuda Karang Taruna, Desa Bualemo B.

Misran Jawaba mewakili Pemuda di daerah itu berharap sama agar pemerintah segera memperhatikan atas kebutuhan warga di sana.  (Tox)

REKOMENDASI :

Silaturahmi Tiga Pilar Kuningan – Habib Luth...

Dibaca 19

Wah! Usai Shalat Subuh Berjamaah, Tiga Pilar Kunin...

Dibaca 22

7 Ribu Sepeda Kelilingi Surabaya Dalam Rangka Hari...

Dibaca 23

Giliran Warga dan Anggota Polres Kuningan Diganjar...

Dibaca 25

Deklarasi Sekretariat Bersama Golongan Karya

Dibaca 48

Jelang Musdalub PG Sulut, AMPG Bolmong: CEP Harga ...

Dibaca 62

Wagub Jatim Dampingi Menristek Buka Pameran I3E

Dibaca 38

Tingkatkan Kinerja Koperasi, BKOW Jatim Studi Band...

Dibaca 39

Click to comment

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.