Peta jalan ekonomi digital Indonesia: Jokowi tampik potensi ratusan juta pengangguran baru

Peta jalan ekonomi digital Indonesia: Jokowi tampik potensi ratusan juta pengangguran baru
jokowi Hak atas foto Getty Images Image caption Presiden Joko Widodo diapit oleh Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen (kiri) serta PM Laos, Thongloun Sisoulith (kanan) dalam KTT ASEAN-Australia.

Kementerian Perindustrian mempublikasikan peta jalan ekonomi digital berisi 10 langkah strategis bertajuk Making Indonesia 4.0. Dokumen itu menargetkan Indonesia dapat menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-10 di dunia pada 2030.

Pada seremoni peluncuran peta jalan yang dianggap sebagai pintu gerbang revolusi industri keempat itu, Presiden Joko Widodo menampik potensi 800 juta orang di seluruh dunia kehilangan mata pencaharian.

Lembaga riset Mckinsey Global Institute pada 2017 memprediksi, mayoritas pekerjaan akan beralih dari tenaga manusia ke mesin yang dikendalikan teknologi digital.

"Kalau yang pesimis saya tidak percaya. Yang saya percaya, revolusi industri ini justru akan melahirkan jauh lebih banyak lapangan pekerjaan baru."

"Artinya, apakah ini peluang besar? Tentu jawabannya 'ya' jika direncanakan dan diantisipasi," ujar Jokowi sebagaimana dilaporkan wartawan BBC Indonesia, Abraham Utama, di Jakarta Convention Center, Rabu (04/04).

Cek fakta seputar pernyataan Prabowo bahwa Indonesia bubar pada 2030 AS-Cina perang dagang, Indonesia tetap terpengaruh Direktur IMF blusukan dengan Jokowi, beli baju koko dan puji pedagang perempuan

Dalam kajiannya, di luar prediksi tingkat pengangguran, Mckinsey menyebut pada 2030 ekonomi berbasis digital akan melahirkan setidaknya 9% lapangan pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya.

Mckinsey menyebut pada periode itu Jepang akan memiliki empat juta pengangguran, sementara 138 juta penduduk India bakal mendapatkan peluang kerja baru.

Mckinsey tidak menyebut Indonesia secara eksplisit. Namun dampak negatif perekonomian berbasis digital itu mereka anggap akan berdampak negatif bagi Jerman dan Cina.

Hak atas foto AFP/Getty Images Image caption Lembaga riset Mckinsey Global Institute pada 2017 memprediksi, mayoritas pekerjaan akan beralih dari tenaga manusia ke mesin yang dikendalikan teknologi digital.

Jokowi menuturkan, Indonesia mau tidak mau memang harus mempersiapkan peta jalan ekonomi digital. Apalagi, kata dia, di Asia Tenggara, Thailand dan Singapura telah lebih dulu menerbitkan strategi jangka panjang tersebut.

"Revolusi industri 4.0 harus kita hadapi. Tidak mungkin negara lain masuk, kita tidak masuk, ya kita ditinggal," ujarnya.

Jokowi berkata, untuk menghindarkan industri padat karya dari dampak negatif ekonomi digital, pemerintah akan memaksimalkan pengembangan '10 Bali baru' atau lokasi pariwisata yang digenjot untuk memutar perekonomian.

"Kami mempersiapkan 10 Bali baru. Di situlah nanti dalam situasi apapun, pekerjaan tangan dan industri kreatif akan ditampung lapangan pekerjaan yang tidak sedikit," kata Jokowi.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sebelumnya menyebut pemerintah telah mengerucutkan '10 Bali baru' menjadi hanga empat destinasi, yaitu Danau Toba, Kawasan Candi Borobudur, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, dan Labuan Bajo.

Hak atas foto AFP/Getty Images Image caption Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengklaim pemerintah telah mempersiapkan program pelatihan bagi masyarakat untuk menghadapi era perekonomian digital.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengklaim pemerintah telah mempersiapkan program pelatihan bagi masyarakat untuk menghadapi era perekonomian digital. Ia berkata, pelatihan itu akan disalurkan dalam program bertajuk 'skill for competence'.

"Di belakang robot akan ada banyak tenaga kerja di bidang maintenance. Yang penting ada retraining dan reskilling."

"Kesempatan itu untuk mereka yang memiliki keterampilan berbeda. Itu tugas pemerintah melakukan pelatihan ulang," kata Airlangga.

Peta jalan ekonomi digital Indonesia akan berfokus mengembangkan lima industri manufaktur, yaitu makanan dan minuman, otomotif, elektronik, kimia, serta tekstil. Kontribusi lima sektor ini untuk pendapatan domestik bruto nasional (PDB) mencapai 17,8%.

Pera jalan ekonomi digital yang disusun Kementerian Perindustrian mengharuskan pemerintah meningkatkan anggaran riset dan penelitian sebesar 2% dari nominal PDB.

Hak atas foto BBC Indonesia Image caption Peta jalan ekonomi digital Indonesia akan berfokus mengembangkan lima industri manufaktur, yaitu makanan dan minuman, otomotif, elektronik, kimia, serta tekstil.

Untuk mencapai target masuk ke-10 besar negara terkuat di bidang ekonomi pada 2030, peta jalan itu memuat 10 langkah yang perlu diimplementasikan pemerintah.

Empat di antaranya adalah memberdayakan UMKM melalui teknologi digital, meningkatkan infrastruktur digital, menarik investor asing, mengubah kurikulum pendidikan, dan memberi insentif bagi pebisnis yang berbasis teknologi digital.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2016 tingkat partisipasi kerja penduduk mencapai 66,3% dan persentase pengangguran terbuka ada di angka 5,6%.

Pada 2016, menurut statistik BPS, jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 28 juta jiwa. Di saat yang sama, laju perekonomian nasional sebesar 6,2%.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.