Serangan udara Israel terhadap Suriah 'terbesar sejak 1982'

Serangan udara Israel terhadap Suriah 'terbesar sejak 1982'
pesawat jet tempur Israel Hak atas foto AFP Image caption Kedua pilot Israel itu selamat setelah lolos dengan kursi pelontar, dan mendarat dengan parasut di tempat yang aman di Israel. Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit.

Israel mengklaim serangan udaranya telah menimbulkan kerusakan parah pada pertahanan udara Suriah setelah pesawat jet tempurnya ditembak jatuh oleh Suriah.

Serangan balasan Israel ini dianggap sebagai "serangan paling penting" terhadap Suriah sejak perang Lebanon 1982, kata kepala angkatan darat Israel, Tomer Bar.

Pesawat jet F-16 milik Israel ditembak jatuh oleh Suriah ketika melakukan misi pengawasan dan pencegatan sebuah pesawat tak berawak Iran yang menyusup ke wilayah Israel, kata pejabat Israel.

Kedua pilot Israel itu selamat setelah lolos dengan kursi pelontar, dan mendarat dengan parasut di tempat yang aman di Israel. Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit.

Sebelumnya, Suriah mengaku menembak pesawat Israel itu karena melakukan tindakan 'agresi', demikian lapor media pemerintah negeri itu.

Hak atas foto Reuters

Serangan Israel di Suriah bukanlah sesuatu yang aneh, kata wartawan BBC di Timur Tengah, Tom Bateman. Tetapi dia menambahkan penembakan jet tempur Israel merupakan salah satu tindakan yang paling serius.

'Mempertahankan diri'

Dalam perkembangan selanjutnya, Sabtu (10/02), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar pertemuan dengan para panglima militernya.

Dia mengatakan Israel menginginkan perdamaian, tapi akan tetap melakukan pertahanan diri untuk "melawan serangan serangan apapun terhadap kami atau upaya apapun oleh Iran untuk melawan kami di Suriah."

Hak atas foto Getty Images Image caption Pesawat jet tempur F-16 Israel (foto ilustrasi)Apa yang terjadi pada serangan Sabtu pagi?

Militer Israel mengatakan salah satu helikopter tempurnya mencegat sebuah pesawat tak berawak Iran yang menyusup ke wilayah Israel.

Pesawat Israel kemudian melancarkan serangan terhadap "sasaran-sasaran Iran di Suriah", kata pejabat Israel.

Menurut media pemerintah Suriah, pertahanan udara negara itu kemudian melepaskan tembakan sebagai tanggapan atas serangan Israel ke sebuah pangkalan militer, dan berhasil menjatuhkan lebih dari satu pesawat Israel.

Pesawat jet tempur F-16 Israel yang tertembak kemudian jatuh di lapangan terbuka di dekat kota Harduf, di wilayah utara Israel.

Hak atas foto EPA Image caption Dampak aktivitas udara di atas langit Dataran Tinggi Golan.

Tidak jelas bagaimana sebenarnya pesawat itu dijatuhkan, tetapi Jendral Tomer Bar mengatakan pesawat itu dihujani tembakan anti-pesawat Suriah, sehingga memaksa kedua pilot tersebut untuk keluar dengan kursi pelontar.

Kedua pilot itu mengaku pesawatnya tidak terkena tembakan sebelum mereka akhirnya meninggalkan pesawat, kata Bar.

Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit, dan salah-seorang pilotnya "terluka parah", kata militer Israel.

Apa yang dilakukan Israel selanjutnya?

Israel kemudian melancarkan serangan kedua di Suriah dengan delapan target, diantaranya adalah sasaran yang terletak di divisi keempat di dekat kota Damaskus, kata juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus.

Hak atas foto Lior Mizrahi/Getty Image caption Benjamin Netanyahu mengatakan Israel menginginkan perdamaian, tapi akan tetap melakukan pertahanan diri untuk "melawan serangan serangan apapun terhadap kami atau upaya apapun oleh Iran untuk melawan kami di Suriah."

Seusai serangan itu, semua pesawat Israel dilaporkan kembali dengan selamat.

"Kami tidak menginginkan ketegangan ini terus meningkat," tambahnya.

Suriah dan Iran menyangkal tuduhan bahwa pesawat tak berawaknya telah memasuki wilayah Israel. Rusia menyatakan "keprihatinan yang serius" terhadap serangan udara Israel dan meminta semua pihak menahan diri.

Seperti apa kehadiran Iran di Suriah?

Iran adalah musuh bebuyutan Israel, dan pasukan Iran terlibat dalam memerangi kelompok pemberontak di Suriah sejak 2011.

Teheran telah mengirim penasihat militer, milisi sukarela serta dilaporkan mengirim pula ratusan orang yang -antara lain- tergabung dalam Pengawal Revolusioner Iran di luar negeri.

Iran juga diyakini telah memasok ribuan ton persenjataan dan amunisi untuk membantu pasukan Suriah dibawah kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad dan Hizbullah pro-Iran, yang tengah berjuang di pihak Suriah.

Teheran juga dituduh berusaha membangun, dan bukan hanya pengaruh, jalur pasokan logistik dari Iran ke kelompok Hizbullah di Lebanon.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.