Badai hantam Mindanao, kawasan Muslim Filipina, lebih dari 100 tewas

Badai hantam Mindanao, kawasan Muslim Filipina, lebih dari 100 tewas

Media playback tidak ada di perangkat Anda

Pulau Mindanao setelah dihantam badai Tembin.

Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya hilang akibat badai tropis yang melanda kawasan Filipina selatan.

Badai Tembin mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa bagian pulau Mindanao, yang berada di sekitar utara Sulawesi.

Kota Tubod dan Piagapo merupakan dua di antara kota yang menderita terjangan paling parah: sejumlah rumah terkubur oleh bongkahan-bongkahan batu besar.

Sejauh apa peran badan mitigasi bencana ASEAN, AHA Centre?Topan Hato menerjang Cina selatan, 12 orang tewasBangladesh dihantam Topan Mora, ratusan ribu warga mengungsi

Filipina merupakan negara yang secara berkala dihantam badai tropis yang mematikan. Namun Mindanao kawasan Filipina Selatan yang sebagian besar penduduknya Muslim, tidak sering mengalaminya.

Badai Tembin dikenal di Filipina sebagai Badai Vinta, mulai menghantam Mindanao pada hari Jumat (22/12), mengakibatkan diberlakukannya keadaan darurat bencana di beberapa bagian, seperti wilayah Lanao del Norte dan Lanao del Sur.

Image caption Posisi perkitraan badai Tembin pada Sabtu pukul 19 WIB, mengarah ke barat.

Para pejabat penanggulangan bencana, dikutip oleh media Filipina, Daily Inquirer, mengatakan setidaknya jatuh 62 korban tewas di Lanao del Norte, 46 tewas di Zamboanga del Norte dan setidaknya 18 tewas di Lanao del Sur. 

Di kota Tubod yang berada di Lanao del Norte, perwira polisi setempat Gerry Parami mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa setidaknya ada 19 orang tewas.

Mereka yang terlalu miskin untuk kabur dari Badai HarveyDebbie, badai 'monster' menerjang Australia, 25.000 orang mengungsiWarga kepulauan di Karibia waspadai ancaman bencana Topan Irma

"Sungai meluap dan sebagian besar rumah di desa Dalama diterjang air bah dan hanyut. Desa sudah tidak ada lagi," kata Gerry parami dari kepolisian kota Tubod.

Ia mengatakan, para relawan berusaha mengeluarkan lumpur untuk mencoba mencari jenazah penduduk desa.

Hak atas foto AFP Image caption Para petugas penyelamat berusaha mengungsikan warga di Davao, Mindanao.

Seorang pejabat lain mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya 10 orang tewas di kota Piagapo, 10km dari Tubod.

"Kami telah mengirim tim penyelamat namun mereka kesulitan untuk mencapai kawasan yang terkena bencana karena (dihalangi) bebatuan," kata pejabat itu, Saripada Pacasum.

Hak atas foto AFP Image caption Warga mengungsi ke tempat yang lebih aman di Kabacan, Cotabato Utara di selatan Mindanao.

Korban tewas juga dilaporkan terjadi di kota Sibuco dan Salug.

Selain akses yang sulit karena bebatuan raksasa dan lumpur, terputusnya listrik dan jalur komunikasi menghambat upaya penyelamatan.

Badai Tembin yang disertai angin dengan kecepatan hingga 80km per jam, telah melintasi Mindanao dan terus bergerak menuju ujung selatan Palawan sebelum bergerak lebih jauh ke barat.

Setelah menyusur tepi selatan Palawan, Badai Tembin diperkirakan akan bergerak ke Kepulauan Spratly, lalu menuju Vietnam selatan dalam waktu sekitar tiga hari.

Hak atas foto AFP Image caption Puluhan orang masih hilang, dan korban tewas dicemaskan bisa bertambah.

Seminggu yang lalu, badai tropis lainnya, Kai-Tak, melanda Filipina tengah, menewaskan puluhan orang.

Wilayah itu masih belum sepenuhnya pulih dari Topan Haiyan yang menerjang tahun 2013, yang menewaskan lebih dari 5.000 orang dan berdampak terhadap jutaan orang.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.