Pahala Sedekah Tanpa Sedekah

Eramuslim.com – Lelaki surga ini kembali ke rumahnya dengan menangis. Sedihnya mencapai puncak ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak menyertakannya dalam kafilah jihad di jalan Allah Ta’ala. Sebabnya, ia tak memiliki bekal. Nabi pun tak memiliki simpanan untuk membiayai sahabatnya ini untuk berjuang di jalan Allah Ta’ala.

Malam harinya, lelaki surga bernama ‘Utbah bin Zaid Radhiyallahu ‘anhu ini berdiri seraya memanjatkan pinta kepada Allah Ta’ala. Katanya dalam munajat khusyuk itu,

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berikan perintah untuk berjihad. Dan, aku sangat merindukannya. Kemudian, Engkau tidak menjadikan di sisiku sesuatu yang bisa dijadikan bekal untuk berjihad bersama Rasul-Mu. Engkau juga tidak menjadikan di tangan Rasul-Mu sesuatu yang bisa membawaku bersama beliau.”

Pungkasnya sampaikan pinta dengan penuh haru,

“Maka, aku bersedekah kepada setiap muslim dengan setiap kezhaliman yang mereka timpakan kepadaku baik dari harta, raga, maupun kehormatan.”

Jadi, ‘Utbah bin Zaid tidak mengeluarkan apa pun sebagai sedekah. Ia hanya mengikhlaskan semua bentuk kezhaliman yang ditimpakan kepadanya, dengannya itu, ia berniat bersedekah kepada setiap kaum Muslimin.

Esoknya, sebelum kafilah jihad bergegas menuju medan laga, ‘Utbah pun mendatangi masjid untuk dirikan Shubuh berjamaah bersama Nabi dan kaum Muslimin. Lepas shalat, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Siapa yang tadi malam bersedekah?”

Agak lama, tiada yang mengaku. Hingga, beliau mengulanginya beberapa kali, dan diakhiri, “Siapa yang tadi malam bersedekah, datanglah kepadaku.”

‘Utbah pun mendatangi Nabi dengan malu-malu. Kepada sang baginda, ia mengisahkan kalimat doa yang dipanjatkannya semalam. Hingga, Nabi yang terkasih ini mengatakan, “Aku berikan kepadamu kabar gembira.”

Halaman selanjutnya →

Halaman 1 2

loading...

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.